Senin, 13 Januari 2014

Sejarah & Wisata Mojokerto

Sejarah Kota Mojokerto
Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto melalui suatu proses kesejahteraan yang diawali melalui status sebagai staadsgemente, berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918.
Pada masa Pemerintahan Penduduk Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945.
Pada zaman revolusi 1945 - 1950 Pemerintah Kota Mojokerto didalam pelaksanaan Pemerintah menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah.
Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.

Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti Daerah-Daerah yang lain berubah Nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.


Peta Kota Mojokerto

Secara geografis
Wilayah Kota Mojokerto berada di antara 7°33' LS dan 122°28' BT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sungai Brantas
Sebelah Timur : Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Puri Kabupaten Mojokerto
Sebelah Barat : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

Secara topografis
Wilayah Kota Mojokerto terletak pada ketinggian ±22 meter dari permukaan laut dan kemiringan tanah 0% - 3%. Dengan demikian dapat diperlihatkan bahwa Kota Mojokerto mempunyai permukaan tanah yang relatif datar, sehingga alirah sungai / saluran menjadi relatif lambat dan hal ini mempercepat terjadinya pendangkalan yang pada akhirnya timbul kecenderungan ada genangan pada berbagai bagian kota apabila terjadi hujan.


Jenis tanah
yang terdapat di wilayah Kota Mojokerto sebagian besar terdiri dari aluvial (62.74%) dan grumosol (37.26%). Dari kondisi tersebut jenis tanah di Kota Mojokerto merupakan tanah yang cukup baik untuk usaha pertanian, karena tanah tersebut terdiri dari endapan tanah liat bercampur dengan pasir halus, berwarna hitam kelabu dengan daya penahan air yang cukup baik dan banyak mengandung mineral yang cukup baik bagi tumbuh-tumbuhan.


Kemampuan Tanah
di wilayah Kota Mojokerto di dukung oleh :
Kedalaman efektivitas tanah mencakup keseluruhan wilayah Kota Mojokerto yakni kedalaman 90 cm dan lebih. Wilayah tersebut menunjukkan wilayah yang baik bagi pertumbuhan perakaran tanaman.
Tekstur tanah secara keseluruhan mempunyai kelas tekstur halus / liat yang ditentukan oleh perbandingan fraksi pasir, debu dan tanah liat.
Drainase tabah yang menunjukkan lama dan seringnya tanah jenuh terhadap kandungan air serta kecepatan meresapnya air dari permukaan tanah mencapai 1575,44 Ha ( 95,68 % ) tidak pernah tergenang dan 71,095 Ha ( 4,317 % ) tergenang secara periodik.
Erosi di wilayah Kota Mojokerto hampir sama sekali tidak terjadi mengingat jenis tanahnya aluvial dan grumosol.

Hidrologi

Wilayah Mojokerto merupakan DAS Brantas sepanjang 3,50 km, DAS Kali Brangkal sepanjang 2,25 km dan Kali Sadar sepanjang 2 km, yang manfaatnya cukup besar bagi kehidupan penduduk, khususnya untuk keperluan irigasi pertanian.

Iklim
Iklim di wilayah Kota Mojokerto dicirikan dengan adanya musim hujan dan musim kemarau dengan curah hujan rata-rata 10,58 mm. Curah hujan tersebut mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung pola pertanaman yakni intensitas penggunaan tanah dan tersedianya air pengairan. Sedangkan temperatur mencapai 220 - 310 dengan kelembaban udara 74,3 - 84,8 Mb / hari dan kecepatan angin rata-rata berkisar 3,88 - 6,88 knot / bulan.

Penggunaan Lahan Uraian
Aspek penggunaan tanah / lahan di Kota Mojokerto dapat menggambarkan dominasi penggunaan antara kawasan terbangun dan belum terbangun serta penyebarannya pada tahun 1999 penggunaan tanah / lahan di Kota Mojokerto dapat di diskripsikan sebagai berikut (berdasar wilayah kota Mojokerto dengan luas 16,46 km2) :
Pemukiman = 44,14 %
Pendidikan = 0,79 %
Industri = 4,34 %
Pertanian = 41,76 %
Usaha Perdagangan = 2,76 %
Perkantoran = 2,46 %
Kesehatan = 0,66 %
Sarana Perhubungan= 2,40 %
Kuburan / makam = 0,04 %
Lapangan Olahraga = 0,15 %
Peribadatan = 0,21 %
Lain-lain = 0,24 %

(Sumber Data : BPN Kota Mojokerto)

  

Alon-Alon Kota Mojokerto
Rabu, 05 Juli 2006 - 00:00
Aloon-aloon Kota Mojokerto yang terletak di pusat kota, bagi warga Kota Mojokerto dan sekitamya merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai bagi keluarga di akhir pekan. Mulai pagi hari hingga malam hari, Aloon-aloon tidak pemah sepi dari berbagai kegiatan.
Pada pagi hari, banyak siswa-siswi memanfaatkan tempat ini untuk melakukan kegiatan olahraga ataupun sebagai tempat sarana bermain. Kala sore menjelang, warga sekitar, terutama para remaja, memanfaatkan lapangan Aloon-aloon untuk kegiatan sepakbola, ini yang amat meriah. Dan ketika senja tiba, puluhan PKL mengais rejeki dengan menjajakan aneka dagangannya hingga tengah malam.
Itulah potret Aloon-aloon Kota, yang tak pemah sepi oleh berbagai kegiatan dari pagi hingga malam hari. Anda dapat menikmati suasana santai lesehan di rumput lapangan aloon-aloon dengan menggelar alas tikar yang disewakan serta aneka jajanan yang terjangkau harganya dan enak rasanya.
Di area luar aloon-aloon akan kita dapati kendaraan khas kota Mojokerto yang disewakan yaitu Dokar dan Sepur Kelinci dengan rute mengelilingi sekitar aloon-aloon dan kota mojokerto.

Alon-Alon Kota Mojokerto
Rabu, 05 Juli 2006 - 00:00
Aloon-aloon Kota Mojokerto yang terletak di pusat kota, bagi warga Kota Mojokerto dan sekitamya merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai bagi keluarga di akhir pekan. Mulai pagi hari hingga malam hari, Aloon-aloon tidak pemah sepi dari berbagai kegiatan.
Pada pagi hari, banyak siswa-siswi memanfaatkan tempat ini untuk melakukan kegiatan olahraga ataupun sebagai tempat sarana bermain. Kala sore menjelang, warga sekitar, terutama para remaja, memanfaatkan lapangan Aloon-aloon untuk kegiatan sepakbola, ini yang amat meriah. Dan ketika senja tiba, puluhan PKL mengais rejeki dengan menjajakan aneka dagangannya hingga tengah malam.
Itulah potret Aloon-aloon Kota, yang tak pemah sepi oleh berbagai kegiatan dari pagi hingga malam hari. Anda dapat menikmati suasana santai lesehan di rumput lapangan aloon-aloon dengan menggelar alas tikar yang disewakan serta aneka jajanan yang terjangkau harganya dan enak rasanya.
Di area luar aloon-aloon akan kita dapati kendaraan khas kota Mojokerto yang disewakan yaitu Dokar dan Sepur Kelinci dengan rute mengelilingi sekitar aloon-aloon dan kota mojokerto.

 Air Terjun Dlundung
Air Terjun Dlundung
Alam pegunungan yang sejuk dan terdapat rimbunan pohon yang masih alami membuat air terjun Dlundung sebagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tempat wisata yang indah ini mudah untuk dicapai karena letaknya yang hanya berjarak 43 km dari pusat kota Mojokerto tepatnya di desa Kemloko Kec. Trawas sekitar 43km menuju arah selatan Mojokerto, dapat dicapai menggunakan mobil atau sepeda motor. Tempat wisata ini sangat cocok untuk bersantai dan melepas rasa lelah, untuk remaja yang suka berkemah, di kawasan wisata ini juga tersedia areal perkemahan yang cukup luas dan juga nyaman.

Air Terjun Grenjengan
Air Terjun Grenjengan
Air Terjun Grenjengan berlokasi di Kawasan Wisata Pacet lereng utara Gunung Welirang. Tidak jauh dari lokasi wisata air terjun ini juga terdapat sebuah air terjun lain yaitu Coban Canggu. Letaknya di Desa Padusan, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto. Jarak dari pusat kota Mojokerto sekitar 31 km atau sekitar 2,9 km dari pusat kota Pacet menuju arah selatan. Akses untuk menuju Kawasan Wisata Pacet ini sangat mudah, dapat menggunakan kendaraan roda dua atau empat, dan kondisi jalan yang sudah baik.
Air Terjun Coban Canggu
Air Terjun Coban Canggu
Air Terjun Coban Canggu mempunyai ketinggian sekitar 71 meter dan batu cada yang kokoh pada dindingnya. Di bawah air terjun ini ada sebuah kolam penampungan yang bisa digunakan untuk bermain air atau hanya sekedar berendam. Objek wisata ini berada tidak jauh dari Kawasan Wisata Pacet yang ada di lereng utara Gunung Welirang pada ketinggian kurang lebih 800 meter. Lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter dari pintu masuk kawasan wisata tersebut.

Air Terjun Coban Kembar Watu Ondo
Air Terjun Coban Kembar Watu Ondo
Coban Watu Ondo juga sering disebut Coban Kembar terletak di dalam kawasan Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo yang ada di bawah lereng Gunung Welirang dan berbatasan antara Mojokerto dan kota Batu. Tepatnya terletak di Dusun sendi, Desa Pacet, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto. Berjarak sekitar 9 km dari ibukota kec. Pacet atau 3 km menuju arah barat dari pintu masuk Pemandian Air Panas Cangar.


Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu
Terletak di Desa Temon, Keca. Trowulan. Candi ini terbuat dari batu bata merah dengan ketinggian sekitar 16 meter, lebar 6 meter dan panjangnya sekitar 6,74 meter. Candi ini juga dihiasi relief kepala garuda, matahari yang diapit naga, kepala kala yang diapit singa serta binatang bertelinga panjang. Pada bagian sayap terpahat relief cerita Rama dan pada bagian kaki candi terpahat relief cerita Sritanjung. Candi Bajang Ratu berfungsi sebagai gapura pintu masuk bangunan suci. Lokasinya mudah untuk dijangkau dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum.

Candi Brahu dan Gentong
Candi Brahu dan Gentong
Lokasinya di desa Bejijong, Kec. Trowulan. Candi Brahu terbuat dari bata yang berasal dari jaman empu Sendok Majapahit. Candi ini adalah candi agama Budha, Candi Brahu tidak memiliki hiasan, hanya saja pada bagian atap ada sisa bagian dasar stupa. Sekitar candi banyak ditemukan benda-benda seperti candi agama buddha pada umumnya. Menurut legenda dari cerita rakyat Candi Brahu adalah tempat penyimpanan abu para raja-raja Majapahit yaitu Brawijaya, pembakaran raja-raja Majapahit diantaranya adalah Brawijaya I,II,II dan IV. Setelah dibakar, kemudian abunya disimpan di dalam goa yang ada dalam candi.

Candi Tikus
Candi Tikus
Bangunan ini terbuat dari batu bata merah dengan ketinggian sekitar 5 meter, panjang 25 meter dan lebarnya 23 meter ini konon dahulunya adalah taman air yang menjadi tempat bersuci dari putri-putri kerajaan Majapahit. Ada mitos yang mengatakan bahwa air yang mengalir di Candi Tikus bersumber dari Gunung Mahameru. Sampai sekarang masih ada petani yang mempercayai air yang ada di Candi Tikus dapat digunakan sebagai penolak atau pengusir hama tikus di sawah. Candi ini mudah untuk dicapai baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Terletak di Desa Temon Kec. Trowulan dan tidak jauh dari lokasi situs Candi Bajangratu.

Candi Wringin Lawang
Candi Wringin Lawang
Diperkirakan candi ini dahulu digunakan sebagai pintu gerbang utama untuk masuk ke kerajaan Majapahit. Bentuknya seperti gapura belah (candi Bentar). Terbuat dari batu bata dengan tinggi sekitar 13 m panjang 13 m lebar 11 m. Menurut cerita dari rakyat, gapura Wringin Lawang adalah salah satu pintu masuk untuk ke alun-alun Majapahit. Dulunya di dekat gapura juga terdapat paseban atau tempat menunggu untuk orang-orang yang ingin sowan kepada raja. Candi ini disebut Candi Wringin Lawang karena konon dulu didekat candi ini ditumbuhi dua pohon beringin besar yang berjajar. Candi ini berlokasi di Desa Jati Pasar, Kec. Trowulan, di tepi jalan Raya Surabaya, mudah untuk diakses baik dengan angkutan umum, kendaraan pribadi atau kendaraan roda dua.

Reco Lanang
Reco Lanang
Arca ini terbuat dari batu andesip dengan tinggi kurang lebih 6 meter dan merupakan sebuah gambaran perwujudan dari salah satu Dhani Budha, disebut Aksobnya yang menguasai arah mata angin sebelah timur. Berlokasi di Desa Kemloko Kec. Trawas sekitar 41 km dari Kota Mojokerto.




Wana Wisata Air Panas
Wana Wisata Air Panas
Satu arah dengan tempat pemandian Ubalan hanya saja jalannya lebih menanjak sedikit. Sumber air hangat yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit ini khususnya penyakit kulit. Keadaan lingkungan sekitar masih alami dan dikelilingi oleh rimbunnya pohon hutan pinus dan semak belukar dan memiliki udara yang sejuk dan nyaman. Sumber air panas Pacet menyediakan tempat bak penampungan yang cukup luas. Disini juga ada kolam renang air dingin yang cukup bersih. Fasilitas yang tersedia seperti lapangan parkir yang luas dan aman serta lokasi khusus souvenir, buah-buahan segar, sayur khas Pacet dan makanan minuman yang cukup tersedia 24 jam.

Kolam Segaran
Kolam Segaran
Sebuah kolam raksasa dengan panjang sekitar 375 m tinggi 3 m dan lebar dinding kolam 1,5 m. Menurut cerita kolam ini menjadi tempat untuk menjamu tamu - tamu khususnya bangsawan kerajaan Majapahit. Untuk pamer kekayaan pada para tamu kerajaan, setelah menjamu peralatan makan seperti piring, sendok, cangkir, dan lain sebagainya, di buang ke dasar kolam ini. Lokasinya terletak di desa Segaran Kec. Trowulan. Akses mudah untuk dicapai dengan transportasi umum ataupun kendaraan pribadi.
Pemandian Ubalan
Pemandian Ubalan
Lokasi pemandian Ubalan ini mudah untuk dicapai, tepatnya di Desa Padusan Kec. Pacet, Mojokerto dan memiliki lingkungan yang masih tampak alami. Pepohonan terlihat subur mengelilingi objek wisata ini, air kolam yang bersih dan sejuk cocok untuk berenang dan menghilangkan stress. Tempat ini dilengkapi dengan tempat mainan anak. Banyak warga sekitar menjajakan oleh-oleh khas Pacet seperti sayuran dan buah-buahan.

Wisata Obech Rafting.Obech Rafting.
Wisata Candi Jalatunda.Candi Jalatunda.
Wisata Petilasan Panggung.Petilasan Panggung.

Maha Vihara Majapahit
Maha Vihara Majapahit
Demikianlah tempat wisata menarik di mojokerto jawa timur yang dapat anda jadikan sebagai tempat tujuan wisata atau rekreasi. Selamat liburan by yoshiewafa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar